Abiabiz.com – Hadist tentang musyawarah. Ketika ingin menyelesaikan masalah, sebuah kelompok atau organisasi biasanya menggelar pertemuan yang disebut dengan rapat. Pertemuan dalam rapat ini akan menghasilkan mufakat atau kesimpulan.
Pada saat akan memulai rapat, sangat dianjurkan untuk membaca doa salah satunya ialah doa supaya dimudahkan segala urusan. Tujuan dari doa ini ialah memperlancar dan mempermudah kegiatan rapat untuk bermusyawarah sehingga dapat menghasilkan keputusan terbaik.
Berbicara mengenai rapat dan musyawarah, perlu diketahui bahwa musyarawah untuk mencapai mufakat saat ini masih menjadi pilihan yang paling bijak dibanding melakukan voting atau undian. Bahkan Islam juga lebih menganjurkan musyawarah.
Hal tersebut tertulis jelas dalam berbagai hadist-hadist shahih tentang musyawarah yang akan kami bagikan di bawah ini. Bagi yang belum tahu, silahkan simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Kumpulan Hadist Tentang Musyawarah
Langsung saja tanpa banyak basa basi kembali, silahkan simak penjelasan lengkap mengenai daftar kumpulan hadist tentang musyawarah yang lengkap. Ditulis dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan bahasa Indonesia yang benar.
1. Pemimpin yang Memutuskan Permasalahan
“Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi, dan tiadalah Allah menjadikan seorang khalifah (penguasa) melainkan ia memiliki dua pembantu,
yang pertama pembantu yang memerintahkan dan menganjurkan berbuat kebaikan, dan yang lain pembantu yang memerintahkan dan menganjurkan berbuat kejahatan, maka yang terjaga adalah orang-orang yang dijaga Allah Ta’ala.” (Hadits Riwayat Bukhari No.71981).
2. Ulama Fiqih Menetapkan Hukum Islam
“Ketika seorang hakim hendak memutuskan hukum, lalu berijtihad, kemudian benar, ia mendapatkan dua pahala. Jika ia hendak memutuskan hukum, lalu berijtihad kemudian ternyata salah, ia dapat satu pahala.” (Hadits Riwayat Muslim).
Ibnu Hamzah Al Dimasyqi menyebutkan bahwa hadis ini muncul ketika ada dua orang yang sedang berseteru.
Lalu Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Amr bin Ash untuk menjadi hakim. Amr bin Ash menolak karena masih ada Rasulullah yang menurutnya pasti benar keputusannya.
Ia menilai keputusannya mungkin salah. Dan jika salah tentu tidak ada artinya. Lalu Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa usaha seorang hakim mencari keputusan yang tepat tidak akan sia-sia.
Ketika ia telah berusaha keras mencari keputusan yang benar, ia akan mendapatkan pahala. Terlepas dari salah atau benar keputusan yang dibuatnya. Seperti terdapat dalam Al Bayan Wa Al Ta’rif Fi Asbab Wurud Al Hadits Al Syarif, (jilid 1, hal. 63).
3. Para Penetap Ilmu Pengetahuan Manusia
“Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman antara kamu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat…” (Surat Al Mujadalah, ayat 11).
4. Orang yang Membuat Perjanjian
“Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya,” (Surat Al Baqarah, ayat 282).
5. Tokoh Masyarakat Memilih Pemimpin
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.
Barangsiapa antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Surat Al Maidah, ayat 51).
Kesimpulan
Itu dia sedikit penjelasan singkat mengenai kumpulan hadist tentang musyawarah, hadits tentang ihsan kepada allah, adab musyawarah, asy syura ayat 38, alasan ditekankannya musyawarah dalam islam, bagaimana pandangan islam tentang demokrasi, mengapa umat islam harus bersikap demokratis, perintah berpikir kritis terdapat dalam, ali ‘imran 159.
Baca: