Abiabiz.com – Doa antara adzan dan iqomah. Adzan dan iqomah merupakan dua hal yang tak bisa dilepaskan, keduanya merupaakn seruan untuk menginformasikan kepada umat muslim bahwasannya ibadah macam macam sholat wajib akan segera dilaksanakan.
Oleh karena itu pada pembahasan sebelumnya kami telah membagikan teks lafadz bacaan doa adzan dan iqomah lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia. Namun tahukah Anda, bahwa di antara adzan dan iqomah disebut-sebut sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa?
Hal ini sesuai dengan keterangan beberapa hadist dan dalil yang shahh dan menyatakan bahwa waktu jeda sekitar 5-10 menit antara adzan dan iqomah merupakan waktu yang baik dan sangat dianjurkan untuk berdoa.
Seperti apa istimewanya doa di antara adzan dan iqomah ini serta apa saja hadist dan dalil yang dimaksud tersebut? Nah pada kesempatan ini kami ingin mebahasnya secara lengkap. Langsung saja tanpa basa basi lagi silahkan simak pembahasannya di bawah berikut.
Keistimewaan Doa antara Adzan dan Iqomah
Dijelaskan pada beberapa hadist bahwa di antara adzan dan iqomah adalah waktu-waktu yang paling mustajab untuk memanjatkan doa. Doa yang dipanjatkan pada waktu yang singkat ini akan berkemungkinan besar untuk dikabulkan Allah sWT.
Berbagai macam doa dapat kita panjatkan pada waktu ini, seperti doa tolak bala, doa minta kesembuhan penyakit, doa minta rezeki, dan lain sebagainya. Maka dari itu, apabila mendengar adzan, setelah membaca doa sesudah adzan dan iqomah, jangan lupa berdoa hal-hal positif lainnya.
Setiap umat muslim tentu berharap agar doanya bisa dikabulkan, dan melalui waktu antara adzan dan iqomah ini kita bisa semakin memanjatkan doa dengan tulus dan khusyu, doa apa saja asalkan tidak bertujuan untuk merugikan orang lain.
Hadist Dalil Doa antara Adzan dan Iqomah
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
Hadist Dalil Doa antara Adzan dan Iqomah
Artinya:
“Doa di antara adzan dan iqomah tidak akan ditolak.” (HR. Abu Dawud dan Al-Tirmidzi, beliau menshahihkannya. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di Misykah al-Mashabih, no. 671).
Dan pula terdapat tambahan lafadz perintah berdoa dalam riwayat yang dikeluarkan Imam Ahmad sebagai berikut:
إِنَّ الدُّعَاءَ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ فَادْعُوا
Artinya:
“Sesungguhnya doa di antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak, maka berdoalah kalian.” (Syaikh Sy’aib al-Arnauth berkata: isnadnya shahih)
Imam al-Syaukani dalam Nailul Authar berkata.
Artinya:
“Hadits tersebut menunjukkan dikabulkannya doa di antara adzan dan iqomah secara mutlak. Dia diikat dengan keterangan selama doa tersebut tidak berisi dosa dan memutus silaturahim, sebagaimana tertera dalam beberapa hadits shahih.”
Hadits dari Abu Umamah Radhiyallahu ‘Anhu menguatkan keterangan di atas, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
إِذَا نَادَى الْمُنَادِي فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ ، وَاسْتُجِيْبَ الدُّعَاءُ
Artinya:
“Apabila pemanggil memanggil (muadzin mengumandangkan adzan) maka dibukalah pintu-pintu langit dan dikabulkan doa.” (HR. Abu Awaanah dalam musnadnya, Imam Al-Hakim dalam Mustadraknya, dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ al-Shaghiir, no. 803).
Al-Munawi berkata.
Artinya:
“Apabila pemanggil memanggil, maksudnya: muadzin mengumandangkan adzan untuk shalat, Allah mengabulkan doa orang yang berdoa saat itu, karena ia termasuk waktu ijabah (pengabulan doa).”
Kesimpulan
Sekian penjelasan tentang doa antara adzan dan iqomah, subuh, doa setelah adzan, lafadz iqomah sesuai sunnah, adzan menurut bahasa artinya, cara adzan bayi, syarat muadzin, bacaan iqamah shalat idul fitri, hukum adzan adalah, doa setelah iqomah, jawaban adzan subuh, doa setelah adzan sesuai sunnah.
Baca: