Abiabiz.com – Hadist tentang menyantuni anak yatim. Yatim merupakan istilah di mana seseorang tidak lagi memiliki ayah karena bercerai atau meninggal dunia. Anak yatim biasanya memiliki keterbatasan terutama dalam hal kasih sayang.
Itulah mengapa anak yatim harus selalu disantuni, salah satu cara paling sederhana ialah mengusap kepalanya sambil membaca doa mengusap kepala anak yatim. Selain itu kita juga bisa memberi santuann berupa bantuan materi dan harta.
Ada banyak pembahasan lengkap emngenai pentingnya menyantuni anak yatim, baik di ayat Alquran atau hadist-hadist shahih. Semuanya ketika kita mempelajari dan merenunginya, insyaallah bisa membuka mata hati kita untuk lebih peduli dengan anak-anak yatim.
Maka dari itu pada kesempatan yang baik ini kami ingin membagikan daftar kumpulan hadist shahih mengenai cara menyantuni anak yatim. Seluruh rangkaian hadist tersebut kami rangkum dari berbagai sumber dan bisa disimak lengkap di bawah ini.
Kumpulan Hadist Tentang Menyantuni Anak Yatim
Langsung saja, silahkan simak berbagai kumpulan daftar hadist shahih mengenai menyantuni anak yatim piatu, mengucap kepala, hingga memberinya sedekah dan bantuan. Simak hadist berikut dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia.
1. Hadits Riwayat Imam Bukhari
عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
Artinya:
“Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”
Daud a.s berkata: “Bersikaplah kamu kepada anak yatim sebagaimana seorang bapak yang penyayang.”
“Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: Saya dan orang yang memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan jari telunjuk dan jari tengah).”
2. Hadits Riwayat Imam Muslim
كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya:
“Orang yang menanggung (mengasuh) anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik (perowi hadits) mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Muslim)
3. Hadits Riwayat Thabrani
مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
Artinya:
“Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani bahwa: “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga. Terdapat seorang lelaki datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengeluhkan kekerasan hatinya. Nabi pun bertanya padanya: sukakah kamu? Jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi? Kasihilah anak yatim dengan mengusap mukanya, serta berilah makan dari makananmu, maka niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi.”
4. Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Dawud
ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ
Artinya:
“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, maka laksanakanlah pula dalam keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim dan berbuat baiklah kamu pada tetanggamu.”
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai hadist tentang menyantuni anak yatim, menghardik anak yatim merupakan akhlak, doa anak yatim, pengertian anak yatim, menyantuni anak yatim bulan muharram, anak yatim rumaysho, mengusap kepala anak yatim, hadits tentang menyantuni dhuafa.
Baca: