Abiabiz.com – Hadits tentang iman kepada kitab Allah SWT. Dalam agama Islam kita harus memiliki iman, yaitu sikap percaya kepada Allah SWT dan apa yang dimiliki-Nya. Salah satu yang kita harus percayai adalah kitab Allah SWT.
Tidak hanya Al Quran, Islam mengenal 4 kitab yang diakui. Di antaranya adalah Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS. Kitan Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS. Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Keempat kitab tersebut harus kita yakini dan percayai. Sebab itu merupakan firman Allah SWT dan menjadi petunjuk manusia untuk menjalani kehidupan yang nyata. Perintah beriman kepada kitab Allah SWT tertulis dalam hadits dan dalil shahih.
Di sini, kami akan membagikan kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang beriman kepada kitab Allah SWT. Semoga dapat menambah wawasan agama dan membuat kita semakin beriman kepada kitab-kitab-Nya.
Daftar Hadits Tentang Iman kepada Kitab Allah SWT
Simak secara lengkap ulasan mengenai kumpulan hadits shahih tentang iman kepada kitab Allah SWT, mulai dari Injil, Taurat, Zabur, dan Al Quran. Hadits ditulis dalam bacaan lafadz Arab, latin, beserta artinya.
1. Mengimani Kitab Allah
“Sesungguhnya masa tinggal kalian dibanding orang-orang dahulu adalah tinggal seperti waktu antara Shalat Ashar hingga matahari terbenam. Ahli Taurat telah diberi kitab Taurat dan mereka pun mengamalkannya sampai setengah hari, lalu mereka lemah (tidak mampu mengamalkannya), maka mereka diberi pahala satu qirath-satu qirath. Kemudian Ahli Injil diberi kitab Injil, dan mereka pun mengamalkannya hingga waktu Shalat Ashar, kemudian mereka lemah (tidak mampu mengamalkannya), lalu mereka diberi pahala satu qirath-satu qirath. Kemadian kalian diberi al-Qur’an dan kalian pun mengamalkannya hingga matahari terbenam. Dan kalian diberi dua qirath-dua qirath pahala. Maka Ahli Kitab berkata, ‘Mereka lebih sedikit amalnya daripada kami (akan tetapi kenapa) mereka dibeli pahala lebih banyak?’ Allah SWT berfirman, ‘Apakah ada dari hak kalian yang Aku zhalimi?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Dia berfirman, ‘Itu adalah karuniaKu, Aku memberikannya kepada siapa saja yang Aku kehenalaki ‘.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 557]
“Nabi Dawud AS telah diberi kemudahan membaca. Ia hanya menyuruh agar hewan-hewannya diberi pelana, maka ia pan membaca Taurat atau Zabur sebelum hewan-hewannya selesai dipelanai, dan dia tidak makan kecuali dari hasil kerjanya sendiri.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3417]
2. Mempercayai Kitab Allah
“Tidak ada iri hati (yang dibenarkan) kecaali pada dua hal, yaitu terhadap seseorang yang dikaruniai Allah al-Qur’an, lalu ia selalu membacanya di malam dan di siang hari; dan terhadap seseorang yang Allah berikan harta, lalu ia menafkahkannya di malam dan di siang hari.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 7529]
“Aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh kepadanya, niscaya kalian tidak akan tersesat sepeninggalku, yaita Kitabullah (al-Qur’an) dan Sunnah RasulNya.” [Diriwayatkan oleh al-Hakim di dalam al-Mustadrak, 1/93. Hadits ini shahih; dan juga diriwayatkan oleh Imam Malik, no. 1661, dengan lafazh “balagha”]
3. Kitab-kitab Allah SWT
“Janganlah kamu membenarkan Ahli Kitab dan jangan pula mendustakannya, akan tetapi katakanlah, ‘Kami beriman kepada apa yang telah diturankan kepada kami (al-Qur’an) dan apa yang telah diturunkan kepada kalian (Taurat dan Injil), Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu dan hanya kepadaNya-lah kami berseruh diri’.” [Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4485]
Ibnu Katsir, Abu Umar, dan Ibnu ‘Amir membaca dengan Qira’ah “nuzzila”, dan “unzila” dengan harakat dhammah, sedangkan yang lain membacanya dengan Qira’ah “nazzala” dan “anzala” dengan harakat fathah. Pendapat lain mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan kepada orang yang beriman kepada Nabi Muhammad saw dari kalangan para Nabi terdahulu. Pendapat lain mengatakan bahwa khitab ayat ini ditujukan kepada orang-orang munafik, makna ayat menurut kelompok ini adalah wahai orang-orang yang beriman secara zhahir, murnikanlah keimananmu kepada Allah swt. Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang-orang musyrik, makna ayat menurut golongan ini adalah wahai orang-orang yang beriman kepada Latta, Uzza dan Thaghut (syeitan), berimanlah kalian kepada Allah swt, dan percayalah kalian kepada Allah swt juga kepada kitan-kitab-Nya. (Syaikh Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi 5, hal.983-984.)
Kesimpulan
Sekian pembahasan dari daftar lafadz bacaan hadits tentang iman kepada kitab allah, iman kepada kitab allah rukun iman ke, kitab-kitab allah dan penjelasannya, kitab allah diturunkan untuk dijadikan, kitab-kitab allah dan penerimanya, kitab-kitab allah dan nabinya, hikmah beriman kepada kitab allah, hadits tentang kitab zabur.
Baca: