Hadits Tentang Tawakal, Ikhtiar, Sabar, dan Artinya

Abiabiz.com – Hadits tentang tawakal. Manusia dipeirntahkan untuk bekerja keras mencari nafkah secara halal. Pekerjaan yang bisa dijalani berupa kerja menjadi karyawan di perusahaan milik orang lain atau usaha dan bisnis yang dirintis sendiri.

Apapun jenis pekerjaan yang dilakoni, tetaplah iringi dengan doa minta rezeki serta doa supaya dimudahkan segala urusan agar menjadi berkah dan bermanfaat tidak hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga orang lain.

Pekerjaan, setelah selesai dijalani harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah SWT melalui doa ikhtiar dan tawakal. Rezeki yang kita peroleh jangan kita paksakan seberapa besarnya, karena hanya Allah SWT yang berhak menentukannya.

Pada kesempatan ini, kami ingin membagikan kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang tawakal yang akan kami bagikan di sini. Anda bisa langsung menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan lengkap di bawah berikut ini.

Daftar Hadits Tentang Tawakal

Berikut kami tulis secara lengkap dan benar kumpulan hadits dan dalil shahih tentang tawakal, sabar, dan ikhtiar dalam bahasa Arab, teks latin, dan terjemahan Indonesia sesuai sunnah. Simak ulasannya di bawah berikut ini.

1. Tetap Tawakal

Soal tawakal ini pernah dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Umar bin Khattab RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda.

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَ كَّلُوْنَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرُزِقْتُمكَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوْحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal maka Allah akan memberi rezeki  kalian sebagaimana Allah memberi rezeki burung, pergi pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang.”

2. Tawakalnya Burung

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai “tawakalnya burung”.

ﻟَﻮْ ﺃَﻧَّﻜُﻢْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗَﻮَﻛَّﻠُﻮﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺣَﻖَّ ﺗَﻮَﻛُّﻠِﻪِ ﻟَﺮُﺯِﻗْﺘُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻳُﺮْﺯَﻕُ ﺍﻟﻄَّﻴْﺮُ ﺗَﻐْﺪُﻭ ﺧِﻤَﺎﺻًﺎ ﻭَﺗَﺮُﻭﺡُ ﺑِﻄَﺎﻧًﺎ

“Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakal kepada Allah, sungguh Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang “ (HR.Tirmidzi, hasan shahih)

Syaikh Abdurrahman Al-Mubarakfuri menjelaskan,

ﻟﻴﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻣﺎ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺗﺮﻙ ﺍﻟﻜﺴﺐ ﺑﻞ ﻓﻴﻪ ﻣﺎ ﻳﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ

“Hadits ini tidak menunjukkan bahwa kita harus meninggalkan usaha (menempuh sebab), akan tetapi menunjukkan agar melakukan usaha untuk mencari rezeki (Tuhfatul Ahwadzi, syaikh Al-mubarakfury)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :

إِعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ

“Ikatlah dulu untamu itu kemudian baru engkau bertawakal !” (HR. At-Tirmidzi no. 2517, hasan)

3. Keutamaan Tawakal

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata,

فالإلتفات الى الأسباب شرك فى التوحيد و محو الأسباب أن تكون أسبابا نقض فى العقل و الأعراض عن الأسباب المأمور بها قدح فى الشرع فعلى العبد أن يكون قلبه متعمدا على الله لا على سبب من الأسباب و الله ييسر له من الأسباب ما يصلحه فى الدنيا و الأخرة

“Mengandalkan (terlalu memperhatikan) sebab atau usaha itu menodai kemurnian tauhid. Tidak percaya bahwa sebab adalah sebab adalah tindakan merusak akal sehat. Tidak mau melakukan usaha atau sebab adalah celaan terhadap syariat (yang memerintahkannya). Hamba berkewajiban menjadikan hatinya bersandar kepada Allah, bukan bersandar kepada usaha semata. Allahlah yang memudahkannya untuk melakukan sebab yang akan mengantarkannya kepada kebaikan di dunia dan akherat” (Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah 8/528)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجَبًا ِلأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لأَِحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ: إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin. Sungguh semua urusannya adalah baik, dan yang demikian itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali oleh orang Mukmin, yaitu jika ia mendapatkan kegembiraan ia bersyukur dan itu suatu kebaikan baginya. Dan jika ia mendapat musibah, ia bersabar dan itu pun suatu kebaikan baginya” (HR. Muslim)

Kesimpulan

Itu dia sesikid pembahasan mengenai hadits tentang tawakal, setiap hari dia allah dalam sebuah urusan, ayat tentang ikhtiar, pengertian tawakal, ikhtiar adalah, hadits tentang tawakal brainly, jelaskan pengertian tawakal, hadits tentang unta diikat, pembagian tawakal, cara tawakal, pertanyaan seputar tawakal, hadits tentang membulatkan tekad.

Baca:

Tinggalkan komentar