Abiabiz.com – Niat tata cara puasa tarwiyah dan arafah dzulhijjah. Sebelum memperingati hari raya idul adha atau puncak ibadah haji, seorang muslim dapat mengerjakan amalan yang memiliki keutamaan yang luar biasa, yakni berpuasa.
Puasa sunnah dilakukan sehari sebelum ibadah hari raya kurban yang jatuh pada tanggal 10 dzulhijjah. Ada dua jenis puasa sunnah yang bisa dilaksanakan, yakni puasa tarwiyah yang dikerjakan tanggal 8 dzulhijjah dan puasa arafah tanggal 9 dzulhijjah yang juga merupakan puasa bulan dzulhijjah.
Kedua puasa ini memiliki banyak manfaat, faedahnya antara lain ialah mampu menghapus dosa yang dikerjakan setahun sebelum dan sesudahnya. Selain itu puasa ini juga ditunaikan pada hari arafah di mana merupakan hari yang amat mulia karena Allah SWT akan menghilangkan siksa api neraka dari banyak manusia.
Maka dari itu, memperbanyak baca doa dan dzikir serta membaca al-quran pada saat itu serta menunaikan ibadah puasa sunnah dapat menjadi amalan yang sangat baik. Sangat disayangkan bila kita melewatkan puasa sunnah tarwiyah dan arafah yang memiliki banyak hikmah serta khasiat ini.
Di sini kita akan membahas mengenai puasa tarwiyah mulai dari bacaan lafadz niat, kapan waktu mengerjakannya, pada tanggal berapa puasa tarwiyah dan arafah serta masih banyak lagi. Silahkan disimak di sini.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
Pada tanggal 8 dzulhijjah kita mengerjakan puasa tarwiyah terlebih dahulu, yakni ibadah puasa sunnah yang dilakukan dua hari sebelum idul adha. Puasa tarwiyah juga merupakan ibadah puasa sunnah sebelum arafah.
Puasa tarwiyah hukumnya sunnah maka dari itu dalam bacaan niatnya kita menyebut sunnatal. Dalam membaca niat kita haruslah sungguh-sungguh supaya ibadah kita menjadi pahala yang memberatkan timbangan amal kebaikan.
Allah SWT sangat menyukai orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Siapa saja yang melaksanakan puasa tarwiyah dengan hati yang gembira, maka Allah SWT akan melipatgandakan pahala kepada mereka.
Maka dari itu, mari laksanakan puasa tarwiyah karena kesempatan melaksanakannya hanya satu tahun sekali. Berikut adalah lafadz bacaan doa niat puasa tarwiyah sesuai sunnah dan hadits shahih bahasa Arab, latin dan artinya.
Nawaitu Shaumat Tarwiyata Sunnatan lillahita’aala.
Artinya:
“Saya niat berpuasa Tarwiah Sunnah karena Allah Ta’ala.”
Bacaan Niat Puasa Arafah
Kemudian ialah puasa arafah yang merupakan ibadah puasa H-1 idul adha. Memiliki banyak sekali keutamaan bahkan julukan nama pada hari tanggl 9 dzulhijjah diambil dari nama puasa ini, yakni hari arafah.
Hari arafah adalah hari di mana para jemaah haji melakukan wukuf, menjadi tempat bertemunya kembali para jamaah dan menjadi puncak dari sebuah ibadah haji yang berlangsung selama 40 hari berturut-turut.
Puasa arafah diawali dengan niat yang dapat dibaca pada saat setelah sholat isya, sebelum tidur hingga masuk waktu makan sahur dan sebelum masuk waktu imsak. Waktu paling mustajab untuk melafalkannya adalah pada saat hendak tidur karena untuk menghindari risiko tidak bagun sahur.
Puasa arafah adalah salah satu puasa yang sangat penting dan paling dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Maka dari itu, sayang sekali bila kita lewatkan. Berikut adalah lafadz, bacaan doa niat puasa arafah sesuai sunnah dan hadits shahih.
Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah
Baik puasa tarwiyah maupun arafah dikerjakan sama seperti macam macam puasa sunnah pada umumnya, Mulai dari membaca niat, menahan diri dari hawa nafsu, berbuka hingga makan sahur. Semuanya menjadi rangkaian ibadah puasa tarwiyah ataupun arafah.
Puasa tarwiyah dilakukan pada 8 dzulhijjah dan arafah sehari setelahnya. Beberapa hal mengenai hawa nafsu yang tidak boleh dilakukan antara lain merugikan orang lain melalui perkataan, pendengaran, tindakan dan perbuatan, juga untuk menghadapi orang yang sedang marah.
Selain itu, kita juga tidak boleh marah atau melampiaskan emosi, berhubungan suami istri, berzina, keluar dari agama Islam secara sengaja, muntah disengaja dan masih banyak lagi. Selain itu, ada juga hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa.
Antara lain adalah keluarnya air mani bagi laki-laki, haid atau nifas bagi perempuan. Keduanya merupakan hadast besar dan harus dibersihkan dengan cara mandi wajib atau mandi wiladah. Kehilangan akal sehat atau gila juga dapat membatalkan pahala ibadah berpuasa.
Bila ada hal yang menyebabkan kita tidak bisa mengerjakan salah satunya, maka boleh-boleh saja. Pahala dari salah satu puasa pun akan tetap didapat karena meski keduanya sering bersama, namun sejatinya baik puasa tarwiyah dan arafah tidak adalah terpisah.
Jadi, misal ingin mengerjakan puasa tarwiyah tanpa arafah atau juga bisa melaksanakan puasa arafah namun menghindari puasa tarwiyah maka boleh-boleh saja. Asalkan membaca niat dengan sungguh-sungguh. Wallahu alam.
Kesimpulan
Baca :