Niat Tata Cara Puasa Ayyammul Bidh Selama Tiga Hari

Abiabiz.com – Niat tata cara puasa ayyamul bidh selama tiga hari. Dalam penaggalan hijriyah, satu bulan terdiri dari 29 sampai 30 hari. Sedangkan dalam penanggalan masehi, terdapat 28-31 hari untuk setiap bulannya.

Jika diambil tengahnya, maka pertengahan bulan jatuh pada sekitar tanggal 15. Dalam agama Islam, pertengahan bulan merupakan waktu yang sangat mulia untuk melaksanakan ibadah puasa. Puasa yang dapat dilaksanakan puasa waktu tengah bulan adalah puasa ayyamul bidh.

Puasa ayyamul bidh sendiri merupakan ibadah puasa yang hukumnya sunnah dan dilaksanakan pada setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya. Ada yang melaksanakan berdasar kalender hijriyah seperti yang diajarkan Rasulullah SAW dan ada juga yang mengikuti penanggalan masehi.

Sama seperti puasa nisfu sya’ban atau puasa tasua dan asyura, seorang muslim yang melaksanakan puasa ayyamul bidh secara rutin akan mendapat banyak sekali pahala. Karena puasa ini adalah ibadah puasa sunnah yang menjadi warisan Rasulullah, tidak heran bila ada banyak faedah yang bisa kita ambil bila menunaikannya.

Salah satunya adalah apabila kita melaksanakan puasa ini secara rutin, maka pahala yang didapat akan setara seperti pahala orang yang berpusa selama setahun. Puasa ayyamul bidh juga memiliki khasiat sebagai sarana pendekat kita kepada Allah SWT.

Dengan berpuasa kita bisa belajar bagiamana susahnya menjadi fakir miskin yang setiap harinya saja sulit untuk makan dan minum. Ini bisa menambah kepekaan dan rasa peduli kita terhadap sesama manusia dan meningkatkan keinginan untuk beramal dan bersedekah.

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

niat puasa ayyamul bidh

Puasa ayyamul bidh dimulai dengan membaca niat terlebih dahulu. Niat puasa bisa dibaca mulai sejak seusai sembahyang isya hingga batas waktu akhirnya adalah ketika hendak masuk waktu imsak. Dan waktu yang paling mustajab untuk membacanya adalah pada saat akan tidur.

Kenapa tidak dibaca pada saat selesai makan sahur? Karena ada kemungkinan kita tidak bangun sahur dan tertidur sehingga sebaiknya, selagi masih bangun bacalah niat puasa ayyamul bidh terlebih dahulu. Lagipula, waktu puasa ayyamul bidh memiliki ketetapan yang tidak bisa diganggu gugat.

Jika kita tidak berpuasa pada tanggal 13, maka tidak bisa diganti ke hari lain. Begitu pula puasa ayyamul bidh pada tanggal 14 dan 15. Puasa selama tiga hari pada pertengahan bulan tersebut merupakan rangkaian ibadah puasa yang menjadi satu kesatuan.

Karena puasa dilaksanakan selama tiga hari, maka niat juga dibaca sebanyak tiga kali. Berikut adalah lafadz niat pusa ayyamul bidh sesuai sunnah berdasar hadits shahih dari sahabat Nabi SAW. Niat puasa sunnah ayyamul bidh Arab, latin dan terjemahannya.

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya:
“Saya berniat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Niat puasa ayymul bidh harus dibaca dengan sungguh-sungguh karena bagaimanapun, niat merupakan awal dari sebuah ibadah, pondasi yang menentikan apakah ibadah puasa yang kita jalankan sah dan bernilai pahala atau tidak.

Tata Cara Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh

Banyak orang berboondong-bondong menyempatkan waktu untuk menjalankan ibadah puasa ini. Puasa yang juga disebut sebagai puasa yaumul bidh ini memiliki banyak sekali keutamaan, telah disebutkan secara jelas pada hadits berikut.

ثُمَّ سَبَبُ التَّسْمِيَةِ بِأَيَّامِ الْبِيضِ مَا رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا سُمِيَتْ بِأَيَّامِ الْبِيضِ لِأَنَّ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ لَمَّا أُهْبِطَ إِلَى الْأَرْضِ أَحْرَقَتْهُ الشَّمْسُ فَاسْوَدَّ فَأَوْحَى اللهُ تَعَالَى إِلَيْهِ أَنْ صُمْ أَيَّامَ الْبِيضِ فَصَامَ أَوَّلَ يَوْمٍ فَأبْيَضَّ ثُلُثُ جَسَدِهِ فَلَمَّا صَامَ الْيَوْمَ الثَّانِيَّ اِبْيَضَّ ثُلُثُ جَسَدِهِ فَلَمَّا صَامَ الْيَوْمَ الثَّالِثَ اِبْيَضَّ جَسَدُهُ كُلُّهُ

Artinya:
“Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas RA, dinamai ayyamul bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarknya sehingga tubuhnya menjadi hitam. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih); ‘Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)’. Lantas Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.”

Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwasannya puasa ayyamul bidh, dinamai sesuai dengan nama pertengahan bulan. Pada tengah-tengah bulan itulah banyak peristiwa yang terjadi di muka bumi bahkan dimulai sejak Nabi Adam keluar dari Surga dan turun ke bumi.

Puasa ayyamul bidh dilaksanakan selama 3 hari. Seperti ibadah puasa pada umumnya seperti puasa senin kamis, ayyamul bidh juga dilaksanakan dengan cara tidak makan dan minum selama matahari menampakkan dirinya mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.

Adapun hal-hal lain yang tidak boleh dilaksanakan pada saat berpuasa ayyamul bidh antara lain tidak boleh berprasangka buruk, emosi tidak terkendali, berpikir dan bertindak dosa, melakukan perbuatan tercela dan berzina.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat membuat pahala puasa menjadi tidak sah antara lain haid dan nifas bagi perempuan, keluar air mani bagi laki-laki, keluar dari agama Islam atau murtad, ingkar janji, memasukkan sesuatu ke dua lubang tubuh dan kehilangan akal sehat atau gila.

Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai niat puasa ayyamul bidh, puasa tiga hari di pertengahan bulan, keutamaan dan pengertiannya, puasa 3 hari setiap bulan, lengkap, bolehkan puasa ayyamul bidh tidak berurutan, dan sebagainya.
Puasa ayyamul bidh bulan januari, februari, maret, april, mei, juni, juli, agustus, september, oktober, ovember, desember, muharram, safar, rabiul awal, rabiul akhir, jumadil awal, jumadil akhir, rajab, sya’ban, ramadhan, syawal, dzulqaidah, dzulhijjah.

Baca :

Originally posted 2023-10-12 14:27:38.

Tinggalkan komentar