Abiabiz.com – Dalil dan hadits niat puasa sunnah bulan rajab. Bulan rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah atau kalender Islam. Bulan rajab merupakan bulan setelah Jumadil Akhir dan sebelum Sya’ban (bulan pelaksanaan puasa nisfu sya’ban).
Dalam berbagai hadits disebutkan bahwa bulan rajab merupakan salah satu bulan yang sangat istimewa. Banyak malaikat turun ke bumi untuk mencatat amal ibadah maupun amal kejahatan yang dilakukan seorang manusia.
Salah satu peristiwa di bulan Rajab dalam agama Islam yang paling dikenang umat muslim adalah peristiwa naiknya Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, yaitu peristiwa Isra Mi’raj. Di mana pada waktu itu Rasulullah SAW menerima perintah sholat fardhu lima waktu.
Selain itu di bulan yang penuh berkah ini juga terjadi peristiwa yang membanggakan di mana pasukan Rasulullah SAW menang pada pertempuran dalam perang Tabuk yang menjadi penyempurna otoritas Islam di semenanjung Arab.
Maka dari itu, bulan Rajab merupakan bulan yang sangat sempurna untuk melakukan berbagai macam amalan ibadah. Salah satunya adalah puasa bulan rajab yang hukumnya sunnah, boleh dikerjakan ataupun tidak. Namun apabila melaksanakannya maka kita akan mendapat pahala yang melimpah.
Melaksanakan puasa di bulan rajab diawali dengan membaca niat terlebih dahulu, kemudian setelah fajar atau matahari terbit, maka kita mulai untuk menahan lapar, haus dan hal-hal yang membatalkan pahala puasa.
Bacaan Doa Niat Puasa Sunnah Bulan Rajab
Niat merupakan inti dari sebuah ibadah, termasuk juga berpuasa. Dalam berniat, harus dibaca dengan sungguh-sungguh, niatkan puasa rajab untuk beribadah dan memohon ridha dari Allah SWT. Bacalah niat dari hati yang paling dalam.
Jangan sekali-kali melafalkan niat puasa untuk main-main, karena pada dasarnya itu sama saja kita mempermainkan ibadah, menyepelekan perintah Allah Ta’ala dan bukan hanya pahala yang tidak akan kita dapat, melainkan dosa kita pun akan semakin bertambah.
Sebab itu, oleh karena ibadah puasa ini merupakan sunnah, maka jika tidak sanggup baik karena sakit, kurang memiliki keinginan, ataupun karena urusan lain maka boleh ditinggalkan. Namun jika Anda ingin mendapat pahala yang sangat besar, maka kesempatan ini tidak boleh dilewatkan.
Lafadz niat puasa rajab sebenarnya sama seperti niat puasa pada umumnya, hanya saja bedanya terletak pada jenis puasanya apakah wajib atau niat serta pada nama puasanya. Membaca niat puasa sunnah bulan rajab dilakukan setiap satu hari sekali.
Berikut adalah teks bacaan doa niat puasa bulan rajab bahasa Arab, tulisan latin dan artinya atau terjemahan Indonesia yang shahih sesuai sunnah dan hadits dari sahabat Baginda Rasul SAW.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati rajaba lillahi ta’alaa.
Artinya:
“Saya berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa ini dapat dibaca mulai malam hari, tepatnya setelah selesai menunaikan sholat isya. Batas waktu mengucapkan niat puasa adalah sampai sebelum masuk waktu imsak. Lalu, kapan waktu terbaik atau paling mustajab untuk melafalkannya?
Sebenarnya seluruh waktu merupakan waktu paling baik untuk mengucapkan niat puasa rajab, baik selepas sembahyang isya, sebelum tidur, ataupun ketika sahur. Namun jika ingin aman, takut tidak bangun untuk makan sahur, maka sebaiknya niat puasa rajab dibaca ketika akan tidur.
Tata Cara Puasa Sunnah Bulan Rajab
Rajab adalah bulan yang penuh dengan peristiwa besar agama Islam, baik di jaman kenabian maupun jaman setelahnya. Maka dari itu selain untuk meraih pahala dari Allah SWT, puasa rajab juga dilaksanakan untuk mengingatkan umat muslim akan peristiwa-peristiwa bersejarah tersebut.
Dalam melaksanakan puasa rajab, seorang muslim haruslah memiliki fisik yang cukup kuat. Jangan sampai nekat melaksanakannya padahal kondisi tubuhnya lemah atau sistem kekebalan tubuhnya tidak kuat.
Tanyakanlah kepada dokter terlebih dahulu, bila diizinkan maka laksanakanlah puasa sunnah bulan rajab ini, dan bersyukurlah kepada Allah SWT atas izin yang telah Dia berikan sehingga Engkau dapat menjalankan ibadah puasa pada bulan yang penuh rahmat.
Puasa rajab dapat dikerjakan satu hari. Pendapat lain menyatakan bahwa puasa rajab dapat ditunaikan selama 10 hari mulai tanggal satu hingga tanggal sepuluh pada awal bulan rajab. Semuanya baik, tidak ada yang salah untuk beribadah dalam upaya meningkatkan taqwa.
Setelah melafalkan puasa, selanjutnya mulai sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, kita mulai berpuasa. Saat adzan maghrib berkumandang, disunnahkan untuk menyegerakan berbuka namun tidak berlebihan alias secukupnya saja.
Beberapa hal yang dapat membatalkan pahala puasa adalah keluarnya air mani dengan sengaja, haid, nifas, muntah disengaja, makan atau minum dan memasukkan sesuatu ke dua lubang tubuh, gila atau hilang akal sehat dan keluar dari agama Islam.
Puasa rajab juga dapat batal apabila kita menggunjing orang lain, karena termasuk perbuatan tercela. Karena pada saat berpuasa, kita dilarang untuk berbuat maksiat, dosa dan zina baik dalam perkataan, pendengaran, pikiran maupun perbuatan.
Secara garis besar, tata cara atau panduan melakukan puasa bulan rajab ada 4. Berikut adalah tuntunan puasa di bulan rajab yang penuh kenikmatan.
- Bangun untuk makan sahur (hukumnya sunnah, boleh dilewatkan asal sudah membaca niat puasa saat hendak tidur).
- Membaca niat puasa seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
- Berpuasa dengan tidak makan, tidak minum, dan tidak melakukan hal-hal yang bisa membatalkan pahala ibadahnya.
- Berbuka dengan segera, diutamakan buka dengan yang manis-manis serta secukupnya saja, tidak berlebihan.
Dalil dan Hadits Puasa Sunnah Bulan Rajab
Beberapa orang tidak yakin untuk menjalankan puasa ini. Ada yang bilang puasa rajab bid’ah, tidak ada dalilnya, tanpa hadits, puasa rajab tidak dicontohkan Nabi Muhammad SAW, puasa rajab haram, dan sebagainya.
Dalam haditsnya, Imam Muslim bin Hajaj meriwayatkan bahwa Utsman bin Hakim pernah berbincang dengan Said Ibnu Jubair. Percakapan antara keduanya kemudian ditulis dalam hadits shahihnya.
حدثنا عثمان بن حكيم الأنصاري، قال: سألت سعيد بن جبير عن صوم رجب ونحن يومئذ في رجب، فقال: سمعت ابن عباس رضي الله عنهما يقول: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصوم حتى نقول لا يفطر، ويفطر حتى نقول لا يصوم
Artinya :
“Utsman bin Hakim al-Anshari berkata : Saya pernah bertanya kepada Sa’id Ibnu Jubair terkait puasa Rajab dan kami pada waktu itu berada di bulan Rajab. Said menjawab :Saya mendengar Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga Beliau SAW selalu berpuasa, dan Beliau tidak puasa (berturut-turut) sampai kami menduga Beliau tidak puasa.'”
Terkait hadits di atas, Imam Nawawi mengemukakan pendapatnya yang ditulis dalam kitab Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim mengenai hukum puasa di bulan rajab apakah boleh atau tidak.
الظاهر أن مراد سعيد بن جبير بهذا الاستدلال أنه لانهى عنه ولا ندب فيه لعينه بل له حكم باقي الشهور ولم يثبت في صوم رجب نهي ولا ندب لعينه ولكن أصل الصوم مندوب إليه وفي سنن أبي دود أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ندب إلى الصوم من الأشهر الحرم ورجب أحدها
Artinya:
“Istidlal yang dilakukan Sa’id Ibnu Jubair menunjukan tidak ada larangan dan kesunahan khusus puasa di bulan Rajab. Hukumnya disamakan dengan puasa di bulan lainnya, sebab tidak ada larangan dan kesunahan khusus terkait puasa Rajab. Akan tetapi hukum asal puasa adalah sunah. Di dalam Sunan Abu Dawud disebutkan Rasulullah SAW menganjurkan puasa di bulan haram (bulan-bulan terhormat). Sementara Rajab termasuk bulan haram.”
Berdasarkan kedua dalil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa puasa di bulan rajab hukumnya sunnah. Hal ini berdasar kepada hukum puasa itu sendiri yang boleh dilakukan kecuali di hari-hari diharamkannya puasa yakni pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha.
Kesimpulan
Itulah teks lafadz niat puasa bulan rajab dan bayar hutang puasa ganti, berapa lama, puasa rajab 10 hari berturut-turut, puasa rajab jatuh pada tanggal, doa buka puasa rajab latin, puasa pertengahan rajab, doa awal bulan rajab, doa sahur puasa rajab, keistimewaan, fadhilah, faedah, khasiat, hikmah, keutamaan, rahasia dan manfaat puasa rajab.
Baca :